PARADIGMA KEPERAWATAN



MAKALAH
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
TENTANG PARADIGMA KEPERAWATAN




DI SUSUN OLEH :
JOKO SIGIT
SINGGIH LISTYO A
EVIANA AGUSTINA
HENI SEPTRYANINGRUM


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah , segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, hidayah dan karunianya yang tiada ternilai kepada penyusun, shalawat serta salam semoga tercurah pada Rasululloh Muhammad SAW, keluarga dan segenap sahabat – sahabatnya, hingga akhir jaman, Amin.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telahmemberikan bantuan, dorongan dan do’a, semoga Allah membalas amal baik yang telah dilakukan umat-Nya atas sesama.Amin
Kritik dan saran yang membangun dari para pembaca makalah ini sangat penyusun harapkan demi penyempurnaan makalah ini, karena penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna.
Akhirnya hanya kepada-Nyalah kita memohon semoga Allah SWT menjadikan berbagai amalan kita ikhlas karena-Nya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


Magelang,10 September 2014

Penyusun


                                                                                                                                                               


BAB  I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan  suatu bentuk pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan. Pada perkembangannya  ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan  merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti perkembangan zaman.
Demikian juga dengan pelayanan keperawatan di Indonesia, kedepan diharapkan harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara aradigmnal sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat serta teknologi bidang  kesehatan yang senantiasa berkembang. Pelaksanaan asuhan keperawatan di sebagian besar  rumah sakit Indonesia umumnya telah menerapkan pendekatan ilmiah melalui proses keperawatan.
Dalam dunia keperawatan, masyarakat secara umum masih memandang profesi keperawatan sebagai profesi asistensi dokter atau perkerja aradi yang sifatnya membantu orang sakit atas instruksi – instruksi dokter bahkan dikalangan praktisi perawat pun kadang – kadang masih memiliki pandangan yang tidak utuh terhadap profesinya sendiri, hal ini dapat dilihat di beberapa pelayanan kesehatan, pelayanan keperawatan masih bersifat vocasional belum sepenuhnya beralih ke pelayanan yang paradigmnal.
Untuk itulah paradigma dalam keperawatan sangat membantu masyarakat secara umum maupun perawat khususnya dalam menyikapi dan menyelesaikan berbagai persoalan yang melingkupi profesi keperawatan seperti aspek pendidikan dan pelayanan keperawatan, praktik keperawatan dan organisasi profesi.

B.     Tujuan Makalah
Ø  Untuk mengetahui  pengertian paradigma keperawatan
Ø  Untuk mengetahui unsur-unsur paradigma keperawatan
Ø  Untuk mengetahui konsep paradigma keperawatan
Ø  Untuk mengetahui hakekat paradigma keperawatan





BAB II
PEMBAHASAN

A.       Pengertian
Ü  Fegurson
Paradigma adalah pola pikir dalam memahami dan menjelaskan aspek-aspek teertentu dari setiap kenyataan.
Ü  Poerwanto P (1997)
 Paradigma adalah satu perangkat bantuan yang memiliki nilai tinggi dan cara pandang dasar yang khas dalam melihat, memikirkan, member makna, menyikapi dan memilih tindakan mengenai suatu kenyataan atau fenomena kehidupan manusia.
Ü  Adam Smith (1975), cit Gaffar (1997)
Paradigma adalah suatu cara dalam mempersepsikan atau memandang sesuatu. Paradigma menjelaskan sesuatu  dalam memahami suatu tingkah laku. Paradigma memberikan dasar dalam melihat, memandang, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan.
Ü  La Ode Jumadi (1999)
Paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap fenomena yang ada dalam keperawatan.
Perawatan merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan dan salah satu faktor yang memenuhi tercapainya pembangunan nasional, oleh karena itu tenaga keperawatan berada ditatanan pelayanan kesehatan terdepan dengan kontak pertama dan terlama dengan klien, yaitu selama 24 jam perhari dan 7 hari perminggu, maka perawat perlu mengetahui dan memahami tentang paradigma keperawatan, peran, fungsi dan tanggung jawab sebagai perawat profesional agar dapat memberikan pelayanan keperawatan yang optimal dalam memberikan asuhan keperawata pada klien. Perawat harus selalu memperhatikan keadaan secara individual dari segi bio, psiko, sosial, spiritual dan cultural.




Paradigma memiliki fungsi antara lain :
1.   Menyikapi dan menyelesaikan berbagai persoalan yang melingkupi profesi keperawatan sebagai aspek pendidikan dan pelayanan kperawatan, praktik dan organisasi profesi.
2.   Membantu individu dan masyarakat untuk memahami dunia keperawatan kita dan membantu kita untuk memahami setiap fenomena yang terjadi disekitar kita.

B. Unsur-Unsur Paradigma Keperawatan
Keperawatan sebagai ilmu juga memiliki paradigma sendiri dan sampai saat ini paradigma keperawatan masih berdasarkan empat komponen yang diantaranya manusia, keperawatan, kesehatan dalam rentang sehat-sakit dan lingkungan. Sebagai disiplin ilmu, keperawatan akan selalu berkembang untuk mencapai profesi yang mandiri seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan sehingga paradigma keperawatan akan terus berkembang.

C.Konsep  Paradigma Keperawatan
1.      Konsep Manusia
Manusia adalah makhluk bio – psiko – sosial dan spiritual yang utuh, dalam arti merupakan satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani serta unik karena mempunyai berbagai macam kebutuhan sesuai tingkat perkembangannya (Konsorsium Ilmu Kesehatan, 1992).
Manusia adalah sistem yang terbuka senantiasa berinteraksi secara tetap dengan lingkungan eksternalnya serta senantiasa berusaha selalu menyeimbangkan keadaan internalnya (homeoatatis), (Kozier, 2000)
Manusia memiliki akal fikiran, perasaan, kesatuan jiwa dan raga, mampu beradaptasi dan merupakan kesatuan sistem yang saling berinteraksi, interelasi dan interdependensi (La Ode Jumadi, 1999 :40).
Jadi, konsep manusia menurut paradigma keperawatan adalah manusia sebagai sistem terbuka, sistem adaptif , personal dan interpersonal yang secara umum dapat dikatakan holistik atau utuh.
Konsep manusia terdiri dari :
a)      Manusia sebagai makhluk hidup
b)      Manusia sebagai makhluk holistic ð keseluruhan/utuh
Terdiri dari :
Ø  Bio – Bios = Hidup
·         manusia empunyai suatu susunan system organ tubuh
·         mempunyai kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya
·         tidak lepas dari hokum alam : lahir,berkembang, mati.
Ø  Psiko – psicha = jiwa, roh, sukma
·         mempunyai struktur kepribadian
·         mempunyai daya pikir, kecerdasan
·         mempunyai kebutuhan psikologis, berkembang
Ø  Spiritual
·         mempunyai keyakinan / mengakui adanya tuhan
·         memiliki pandangan hidup, dorongan hidup yang sejalan dengan sifat religious yang dianutnya.
Ø  Kultural
·         mempunyai nilai budaya yang berbeda
c)      Manusia sebagai system
Sistem adalah suatu kesatuan yang bekerja sama serta tidak dapat ipisah-pisahkan satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan.
Sebagai sistem terbuka , manusia dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungannya, baik lingkungan fisik, biologis, psikologis maupun sosial dan spiritual sehingga perubahan pada manusia akan selalu terjadi khususnya dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya.
Sebagai sistem adaptif manusia akan merespon terhadap perubahan lingkungannya dan akan menunjukan respon yang adaptif maupun respon maladaptif. Respon adaptif akan terjadi apabila manusia tersebut mempunyai mekanisme koping yang baik menghadapi perubahan lingkungannya, tetapi apabila kemampuannya untuk merespon perubahan lingkungan yang terjadi rendah maka manusia akan menunjukan prilaku yang maladaptif .
Sebagai sarana pelayanan atau askep dan praktek keperawatan.manusia adalah klien yang dibedakan menjadi individu, keluaarga dan masyarakat.
Ø  Individu sebagai klien
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagi kesatuan untuh dari aspek bio-psiko-sosial-spiritual.Peran perawat pada individu sebagai klien pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya mencakup kebutuhan bio-psiko-sosio-piritual karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, kurang kemauan menuju kemandirian pasien.
Ø  Keluarga sebagai klien
keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain, baik secara peroraan maupun secara bersama- sama didalam lingkungan sendiri atau masyarakat secara keseluruhan.
keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dalam rangka membantu keluarga meningkatkan kemampuan untuk menyelesaikan maslah kesehatan.
Perawat berperan sebagai pendeteksi adanya masalah kesehatan pemberi askep pada anggota keluarga yang sakit, coordinator pelayanan kesehatan, fasilitator, pendidik dan penasehat keluarga sejauh menyangkut masalah-maslah kesehatan yang dihadapi.
Ø  Masyarakat sebagai klien
Masyarakat adalah suatu pranata yang terbentuk karena integrasi antara manusia dan budaya dalam lingkunganya bersifat dinamis dan terdiri dari individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang mempunyai tujuan dan norma sebagai system nilai, seperti halnya keluarga.
2.      Konsep Keperawatan
Keperawatan dapat dipandang sebagai suatu proses kegiatan dan juga sebagai suatu keluaran kegiatan, tergantung dari cara memandang dan perspektif pandangan. Sebagai proses serangkean kegiatan, maka keperawatan perlu mengorganisasikan, mengatur, mengkoordinasikan serta mengarahkan berbagai sumber untuk digunakan seefektif dan seefisien mungkin dalam rangka memenuhi kebutuhan klien. Selain itu, untuk mengatasi masalah-masalah aktual dan potensial klien melalui suatu bentuk pelayanan keperawatan yang menekankan pada pengadaan fasilitasi interaksi klien dan lingkungannya.
Konsep keperawatan ini dikembangkan  dari paradigma keperwatan yang disepakati sebagai bentuk pelayanan professional yang merupakan kajian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk perawatan bio-psiko-sosial-kultural-spiritual yang komprehensif, ditunjukan kedada individu, keluarga, kelompok dan komunitas, baik sakit maupun sehat serta mencakup seluruh kehidupan manusia. Keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena adanya kelemahan fisik dan atau mental, keterbatasan pengetahuan, serta kurangya kemampuan melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mandiri.Bantuan juga ditujukan kepada penyediaan pelayanan kesehatan utaa dalam upaya mengadakan perbaikan system pelayanan kesehatan sehingga memungkinkan setiap orang mencapai hidup sehat dan produktif.
3.      Kosep kesehatan
Sehat adalah suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan – perubahan lingkungan internal dan eksternal untuk memepertahankan keadaan kesehatannya. Adapun faktor lingkungan internal yang mempengaruhi adalah psikologis, dimensi intelektual dan spiritual dan proses penyakit. Faktor – faktor lingkungan eksternal adalah faktor – faktor yang berada diluar individu yang mungkin mempengaruhi kesehatan antara lain variabel lingkungan fisik, hubungan sosial dan ekonomi.
Salah satu ukuran yang dipakai untuk mengukur tingkat atau status kesehatan adalah rentang sehat sakit.Rentang sehat sakit merupakan skala hipotesa yang berjenjang untuk mengukur keadaan seseorang.Tingkat sehat seseorang berada pada skala yang bersifat dinamis, individualis, dan tergantung pada faktor – faktor yang mempengaruhi kesehatan.Menurut model ini, keadaaan sehat selalu berubah secara konstan, dimana rentang sehat sakit berada diantara dua kutub yaitu sehat optimal dan kematian.Apabila status kesehatan kita bergerak kearah kematian kita berada dalam area sakit (illness area), tetapi apabila status kesehatan kita bergerak ke arah sehat maka kita berada dalam area sehat (wellness area).

Konsep Sehat Sakit
Definisi Sehat
Sehat merupakan perubahan dari kondisi seseorang yang bebas penyakit menjadi kondisi yang mampu mempertahankan individu untuk berfungsi secara konsisten, stabil dan seimbang dalam menjalani kehidupan sehari-hari melalui interaksi positif dengan lingkungan.

DEFINISI SEHAT MENURUT BEBERAPA PAKAR :
Ø  Menurut WHO
Sehat berarti keadan yang sempurna dari fisik, mental dan sosial, tidak yhanya bebas dari penyakit atau cacat.
Ø  Menurut Perkins
Sehat adalah suatu keadaan keseimbangan yang dinamis antara bentuk tubuh dan fungsinya yang dapat mengadakan penyesuaikan sehingga tubuh dapat mengatasi gangguan dari luar.
Ø  Sehat adalah keadaan seseorang yang dapat memenuhi kebutuhan pokoknya sebagai umat manusia sesuai dengan tingkat dan derajat masing-masing.
Ø  Sehat adalah keadaan seseorang yang dapat  menguasai keadaan lingkungan tanpa menimbulkan ketegangan dan tekanan serta tidak menimbulkan ketidakseimbangan pada dirinya.
Pengertian Sakit
Ø  Menurut Parkins
Sakit adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan yan menimpa seseorang sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari baik aktivitas jasmani, rohani dan sosial.
Ø  Menurut  Webster’s New Collegiate Dictionary
Sakit adalah suatu kondisi dimana kesehatan tubuh lemah
Ø  Sakit adalah keadaan yang disebabkan atau bermacam-macam hal, bisa suatu kejadian, kelainan yang dapat menimbulkan gangguan terhadap susunan jaringan tubuh, baik fungsi jaringan itu sendiri maupun fungsi keseluruhan.
Keadaaan sehat sakit pada dasarnya adalah :
Ø  Produksi interaksi seseorang dengan lingkungannya
Ø  Sebagai manifestasi keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam mengadaptasi diri dengan lingkungannya.
Ø  Gangguan kesehatan disebabkan terjadinya ketidakseimbangan antar faktor-faktor:
·         Penyebab penyakit (agent)
·         Tuan rumah (host) – keadaan individu manusia
·         Lingkungan (environment)
  Oleh karena pengetahuan sehat dan sakit tidak terlalu spesifik maka para ahli sepakat menggunakan suatu rentang atau skala seseorang. Salah satu ukuran yang dipakai adalah healthillnes continum atau rentang sehat sakit.
  Rentang sehat sakit merupakan skala hipotesa yang berjenjang untuk mengukur keadaan seseorang. Tingkat sehat seseorang berada pada skala yang bersifat dinamis, dan tergantung individualis dan tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan.
Menurut model ini keadaan sehat selalu berubah secara konstan → penyakit meningkat menyebabkan tidak sehat → perasaan sakit menurut kemampuan fungsional.
  Konsep sehat digunakan sebagai landasan untuk mencapai sasaran keperawatan → derajat kesehatan yang optimal untuk itu keperawatan memberikan bantuan kepada indoividu, keluarga dan masyarakat untuk dapat merawat dirinya sendiri.
4.      Konsep Lingkungan
Lingkungan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah daerah ( kawasan dsb) yang termasuk didalamnya. Lingkungan adalah faktor eksternal yang berpengaruh terhadap perkembangan menusia dan mencakup antara lain lingkungan sosial, status ekonomi dan kesehatan. Fokus ingkungan yaitu lingkungan fisik, psikologi, sosial,budaya dan spiritual. Lingkungan dibagi 2 yaitu :
a.   Lingkungan dalam terdiri dari:
      -  Lingkungan fisik (physical enviroment)
Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi dan udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan mempengaruhi pasien dimanapun dia berada didalam ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-bauan. Tempat tidur pasien harus bersih, ruangan hangat, udara bersih, tidak lembab, bebas dari bau-bauan. Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri. Luas, tinggi penempatan tempat tidur harus memberikan memberikan keleluasaan pasien untuk beraktifitas.Tempat tidur harus mendapatkan penerangan yang cukup, jauh dari kebisingan dan bau limbah.Posisi pasien ditempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.
      -  Lingkungan psikologi (psychologi enviroment)
         F. Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh karena itu ditekankan kepada pasien menjaga rangsangan fisiknya.Mendapatkan sinar matahari, makanan yang menarik dan aktivitas manual dapat merangsanag semua faktor untuk membantu pasien dalam mempertahankan emosinya.Komunikasi dengan pasien dipandang dalam suatu konteks lingkungan secara menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan secara terburu-buru atau terputus-putus.Komunikasi tentang pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya sebaiknya dilakukan dilingkungan pasien dan kurang baik bila dilakukan diluar lingkungan pasien atau jauh dari pendengaran pasien.Tidak boleh memberikan harapan yang terlalu muluk, menasehati yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya.Selain itu membicarkan kondisi-kondisi lingkungna dimana dia berada atau cerita hal-hal yang menyenangkan dan para pengunjung yang baik dapat memberikan rasa nyaman.
      -.Lingkungan actor (social environment)
Observasi dari lingkungan actor terutama huhbungan yang spesifik, kumpulan data-data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit.
Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan observasi dalam hubungan dengan kasus-kasus secara spesifik lebih dari sekedar data-data yang ditunjukkan pasien pada umumnya.Seperti juga hubungan komuniti dengan lingkungan actor dugaannya selalu dibicarakan dalam hubungna individu paien yaitu lingkungan pasien secara menyeluruh tidak hanya meliputi lingkungan rumah atau lingkungan rumah sakit tetapi juga keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadap lingkungan secara khusus.
b. Lingkungan luar ( kultur, adat, struktur masyarakat, status actor, udara, suara, pendidikan, pekerjaan dan actor ekonomi budaya )
Lingkungan dengan kesehatan sangat berpengaruh karena dengan cara terapi lingkungan dapat membantu perawat dalam menjaga pola pertahanan tubuh terhadap penyakit untuk meningkatkan pola interaksi yang sehat dengan klien.
Lingkungan dengan timbulnya penyakit yaitu apabila lingkungan kita kotor dan tidak bersih maka akan berpotensi sekali untuk terciptanya banyak penyakit – penyakit.

Hubungan Keempat Komponen Paradigma Keperawatan
Lingkungan merupakan actor yang mempengaruhi kesehatan dimana apabila lingkungan itu kotor maka kesehatan manusia akan terganggu sehingga manusia perlu merawat dirinya atau membutuhkan perawatan dari orang lain. Keperawatan dengan lingkungan juga sangat berpengaruh dimana jika seseorang sedang rehabilitasi maka akan memerlukan lingkungan yang bersih.




C.     Hakekat Paradigma Keperawatan
 Sebagai suatu profesi yang berbeda dengan profesi lain, seorang perawat haruslah memiliki suatu cara pandang yang berbeda dalam menyikapi setiap permasalahan yang ada dalam profesinya, dalam memberikan asuhan keperawatan yang merupakan bentuk pelayanan profesional keperawatan.
Suatu pelayanan esensial yang diberikan oleh perawat yang berdasarkan cinta kasih kepada individu, keluarga dan masyarakat baik yang sehat maupun sakit yang khususnya mempunyai masalah kesehatan dalam upaya mencapai derajat ksesehatan semaksimal mungkin yang meliputi upaya-upaya preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitative dengan potensi yang ada padanya.
Pelayanan perawatan dilakukan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan mencegah penyakit, penyembuhan, pemulihan serta pemeliharaan kesehatan dengan penekanan pada upaya pelayanan kesehatan utama untuk memungkinkan setiap penduduk untuk mencapai kemampuan hidup sehat dan produktif yang dilakukan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab dan etika profesi keperawatan.

8.
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Perawatan merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan dan salah satu faktor yang memenuhi tercapainya pembangunan nasional, oleh karena itu tenaga keperawatan berada ditatanan pelayanan kesehatan terdepan dengan kontak pertama dan terlama dengan klien, yaitu selama 24 jam perhari dan 7 hari perminggu, maka perawat perlu mengetahui dan memahami tentang paradigma keperawatan, peran, fungsi dan tanggung jawab sebagai perawat profesional agar dapat memberikan pelayanan keperawatan yang optimal dalam memberikan asuhan keperawata pada klien. Perawat harus selalu memperhatikan keadaan secara individual dari segi bio, psiko, sosial, spiritual dan cultural.




B.      Saran
Konseptualisasi keperawatan yang memfokuskan kepada proses interpersonal atau hubungan antar manusia telah mengarahkan keperawatan sebagai suatu pelayanan kesehatan yang menekankan pada hubungan saling tolong menolaong.
Perawat disarankan untuk selalu mengikuti perkembangan  ilmu keperawatan, mengingat ilmu keperawatan  merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti perkembangan zaman dan perawat disarankan untuk bersikap profesional dalam memberikan perawatan kepada pasien.




















DAFTAR PUSTAKA

Sumijatun, (2010).  Konsep Dasar menuju Keperawatan Profesional.Trans Info Media. Jakarta.
Gaffar, (1999). Pengantar Keperawatan Profesional. EGC, Jakarta
Ali, Zaidin. 2002. Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta : Widya Medika.

Comments

Popular posts from this blog

WAWANCARA DENGAN SEORANG PENGUSAHA WARUNG MAKAN

KONSEP KEBUTUHAN CAIRAN

MANUSIA DAN KEHIDUPAN