NUTRISI



KEPERAWATAN DASAR
KONSEP NUTRISI


DI SUSUN OLEH :
   PITOYO                                                       (14.0601.0001)
          JOKO SIGIT                                               (14.0601.0002)
DIKA MERLINA                                      (14.0601.0004)
HENI SEPTRYANINGRUM                   (14.0601.0005)
  AKHMAD FAIZIN                                     (14.0601.0006)
 EVIE INDAYANI                                       (14.0601.0007)
                                    FIFI ELLA KURNIYAWATI                  (14.0601.0008)
          DIANA WERDININGSIH                           (14.0601.0009)
                                   TIKA RESTU NINGTYAS                      (14.0601.0010)
BELLA ZUHROTUL FALAH                 (14.0601.0011)
RINI LISTYOWATI                                 (14.0601.0012)
ONGKY SATIA PAMBUDI                    (14.0601.0013)
HANIF NUR AFIF                                     (14.0601.0014)


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2014
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah , segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, hidayah dan karunianya yang tiada ternilai kepada penyusun, shalawat serta salam semoga tercurah pada Rasululloh Muhammad SAW, keluarga dan segenap sahabat – sahabatnya, hingga akhir jaman, Amin.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan dan do’a, semoga Allah membalas amal baik yang telah dilakukan umat-Nya atas sesama.Amin
Kritik dan saran yang membangun dari para pembaca makalah ini sangat penyusun harapkan demi penyempurnaan makalah ini, karena penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna.
Akhirnya hanya kepada-Nyalah kita memohon semoga Allah SWT menjadikan berbagai amalan kita ikhlas karena-Nya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.




Magelang,10 November 2014



Penyusun




                                                                                                                                                                                                                                                                                         i

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB 1 : PENDAHULUAN
A.Latar Belakang....................................................................................................... 1
B.Tujuan Masalah...................................................................................................... 2
BAB 2 : PEMBAHASAN
A. Pengertian............................................................................................................. 3
B.Pengertian Metabolisme......................................................................................... 7
C. Essensial Nutrisi.................................................................................................... 7
D. Penyerapan Makanan............................................................................................ 8
E. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Nilai Gizi...................................................... 8
F .Masalah Yang Timbul Dalam Pemenuhan Nutrisi................................................. 10
G. Pengkajian Asuhan Keperawatan Tentang Nutrisi............................................... 13
BAB 3 : PENUTUP
A.   Kesimpulan........................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 25



                                                                                                         


BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Makanan menyediakan makanan dan juga mempunyai arti simbolik. Pemberian atau pengambilan makanan merupakan bagian dari upacara, pertemuan, sosial, dan sebagainya. Makanan dalam bentuk nutrisi intravena, merupakan pengakuan terhadap kekuatan simbolik makanan dan pemberian makanan. Pada awal abad 19, deskripsi sebuah kalori adalah sebagian satu unit energi yang diperoleh dari makanan dan perkembangan sebuah metode untuk memecahkan makanan menjadi protein, karbohidrat, dan lemak ke arah nutrisi ke bidang penegtahuan (Stacey, 1994).
Florence Nightingale menggabungkan dapur diet ke dalam rumah sakit medis British di Turki dan menekankan peranan perawat dalam ilmu pengetahuan dan seni pada pemebrian makan selama pertengahan tahun 1800-an (Grant dan Kennedy-Caldwell, 1988). Peranan perawat dalam terapi nutrisi dan diet telah berubah selama bertahun-tahun.
Sebelum perang dunia II, sekolah keperawatan memberikan intruksi dalam terapi nutrisi dan diet, kursus laboratorium dalam penyediaan makanan, dan pengalaman klinik dalam persiapan dan pelayanan terapi diet. Penggunaan diet yang cukup pada karbohidrat, lemak dan protein diakui untuk meningkatkan penyembuhan luka dan mengurangi tingkat komplikasi bagi tentara yang sembuh dari cedera.
Setelah perang dunia II, pengetahuan tentang penyakit dan trauma meningkat, dan sikap mengenai rumah sakit berubah. Rumah sakit yang telah dianggap sebagai fasilitas penempatan untuk penyakit terminal sekarang diakui sama pentingnya dalam meningkatkan restorasi kesehatan.
Kurikulum keperawatan menempatkan penekanan terbesar pada akibat nutrisi dalam peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dan restorasi kesehatan. Peserta didik keperawatan diajarkan nutrisi normal dan nutrisi terapeutik, nutrisi pada penyakit, dan peranan anggota baru tim perawatan kesehatan, penata diet klinik.
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                1
 Selama akhir tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an, kurikulum keperawatan mengintegrasikan isi nutrisi menjadi kurikulum daripada memiliki kursus yang terpisah.                                                 
Nutrisi sekarang  diakui sebagai perawatan penting pada penyakit apapun yang menempatkan klien pada resiko malnutrisi. Pada beberapa penyakit, seperti diabetes mellitus yang tidak tergantung pada insulin atau hipertensi ringan, terapi diet menjadi perawatan besar untuk kontrol penyakit. Kondisi lain, seperti radang usus besar, membutuhkan nutrisi pendukung yang khusus seperti pemberian makan melalui selang enteral atau nutrisi parenteral. Standar unit Komisi Gabungan Akreditasi Organisasi Perawatan Kesehatan (1996) membutuhkan para praktisi perawatan kesehatan berkolaborasi dengan klien dan saling mengembangkan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi rencana perawatan nutrisi.

Tujuan Masalah
1.      Mengetahui Pengertian Metabolisme.
2.      Mengetahui Essensial Nutrisi.
3.      Mengetahui Penyerapan Makanan.
4.      Mengetahui Faktor-faktor Yang Mempengaruhi nilai-nilai gizi.
5.      Mengetahui Pengkajian Sampai Dengan Rencana Tindakan.








                                                                                                                                      2
BAB II
PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN
Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu energi membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan (Soenarjo, 2000).
Menurut Rock CL (2004), nutrisi adalahdimana proses tubuh manusia menggunakan makanan untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ baik antara asupan nutrisi dengan kebutuhan nutrisi.
Sedangkan menurut Supariasa (2001), nutrisi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses degesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan,metabolism dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ-organ,serta menghasilkan energy.
Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan dan diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh. Nutrient terdiri dari beberapa , diantarannya :
  1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan oksigen. Karbohidrat dibagi atas :
  • Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida (molekul tunggal yang terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa berupa diisakarida (molekul ganda), contoh sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa).
  • Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun banyak molekul glukosa.                                                                                                                                                                                                                                                            3
  • Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, tidak dapat dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan kalori tetapi dapat meningkatkan volume feces.
Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan  (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Kebutuhan karbohidrat  60-75% dari kebutuhan energi total.
2.       Protein
Protein sangat penting untuk pembentukan dan pemeliharaan jaringan tubuh. Beberapa sumber protein berkualitas tinggi adalah: ayam, ikan, daging, babi, domba, kalkun, dan hati. Beberapa sumber protein nabati adalah: kelompok kacang polong (misalnya buncis, kapri, dan kedelai), kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini berupa struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino. Protein akan dihidrolisis oleh enzim-enzim proteolitik. Untuk melepaskan asam-asam amino yang kemudian akan diserap oleh usus. Fungsi protein :
  • Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang normal dan proses  pengausan yang normal.
  • Protein menghasilkan jaringan baru.
  • Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan haemoglobin.
  • Protein sebagai sumber energi.
Kebutuhan protein  10-15%  atau 0,8-1,0 g/kg BB dari kebutuhan energi total.
3.      Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas gabungan gliserol dengan asam-asam lemak. Kebutuhan lemak   10-25% dari kebutuhan energi total. Fungsi lemak :                                                                                                                                                                                                                                   4
  • Sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan memberikan 9 kal/gr.
  • Ikut serta membangun jaringan tubuh.
  • Perlindungan.
  • Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh.
  • Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan mencegah timbul rasa lapar kembali segera setelah makan.
4.      Vitamin
Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.
Vitamin dibagi dalam dua kelas besar yaitu vitamin larut dalam air (vitamin C, B1, B2, B6, B12) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K).Berikut ini rincian dari beberapa vitamin dan penting:
a)      Vitamin A
Vitamin ini membantu perkembangan daya lihat bayi. Juga berperan dalam proses kerja sel tulang. Anak-anak yang kekurangan vitamin A akan menderita rabun senja serta gangguan pertumbuhan. Mereka juga rentan terhadap infeksi. Sumber vitamin A antara lain: telur, keju, dan hati.
b)      Vitamin B-kompleks
Semua vitamin B membantu produksi energi, dan membantu terbentuknya sel-sel otak bayi. Vitamin B1 dan niasin (salah satu anggota B-kompleks) membantu sel tubuh menghasilkan energi. Vitamin B6 membantu tubuh melawan penyakit dan infeksi. B12 digunakan dalam pembentukan sel darah merah. Kecukupan vitamin B-kompleks membantu mencegah kelambatan pertumbuhan, anemia, gangguan penglihatan, kerusakan syaraf, dan gangguan jantung. Makanan seperti misalnya roti, padi-padian, dan hati banyak mengandung vitamin B-kompleks. Setiap anggota vitamin B-kompleks bersumber dari makanan tertentu misalnya: B1 dari kacang buncis dan daging babi; B12 dari daging, ikan, telur, dan susu.                                                                                                                                                                                                                                     5
c)       Vitamin C
Anak-anak dapat memperoleh vitamin C dari jeruk dan berbagai sayuran. Mereka memerlukan vitamin C untuk membentuk beberapa zat kimia dan menggerakkan zat kimia lain (salah satu anggota grup vitamin B, misalnya) agar dapat digunakan tubuh. Vitamin C juga membantu penyerapan zat besi. Mereka yang kekurangan vitamin C bisa menderita kelemahan tulang, anemia, dan gangguan kesehatan lainnya.
d)     Vitamin D
Sinar matahari membantu tubuh membuat sendiri vitamin D, bahkan pada sejumlah anak, kebutuhan vitamin  ini sudah terpenuhi dengan bantuan sinar matahari. Vitamin D sangat penting karena membantu kalsium masuk ke tulang. Inilah sebabnya mengapa vitamin D kadang ditambahkan ke dalam susu sapi (disebut susu yang telah “diperkaya”). Sayangnya, banyak produk susu olahan yang digemari anak-anak justru tidak diperkaya dengan vitamin D. Keju dan yogurt  kaya kalsium tetapi tidak mengandung vitamin D. Makanan yang diperkaya vitamin D lebih baik daripada suplemen vitamin. Anak-anak yang mengkonsumsi diet rendah vitamin D bisa menderita ricketsia, suatu penyakit yang melemahkan tulang atau menjadikan tulang cacat.
5.      Mineral dan Air
Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat penting dalam pengendalian system cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan. Tiga fungsi mineral :
  • Konstituen tulang dan gigi ; contoh : calsium, magnesium, fosfor.
  • Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan tubuh ; contoh Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler).
  • Bahan dasar enzim dan protein.
  • Kira-kira 6% tubuh manusia dewasa terbuat dari mineral.
               6
Air merupakan zat makanan paling mendasar yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Tubuh manusia terdiri dari atas 50%-70% air. Pada orang dewasa asupan air berkisar antara 1200-1500cc per hari, namun dianjurkan sebanyak 1900 cc sebagai batas optimum
B.Pengertian Metabolisme
Nutrien diabsorpsi dalam intestin, termasuk air, yang di transportasikan melalui sistem sirkulasi ke jaringan tubuh. Melalui perubahan kimia dari metabolisme nutrien diubah ke jumlah substansi yang diperlukan oleh tubuh.
Karbohidrat, protein, dan lemak melakukan metabolisme untuk menghasilkan energi kimia dan mempertahankan keseimbangan antara pembentukan dan pemecahan jaringan. Untuk melakukan kerja tubuh, maka energi kimia diproduksi oleh metabolisme diubah ke tipe energi lain oleh jaringan yang berbeda. Kontraksi otot melibatkan energi mekanik, funsi sitem saraf melibatkan energi listrik, dan mekanisme produksi panas melibatkan energi panas. Semua bentuk energi ini berasal dari metabolisme. Saling keterkaitan antara metabolisme protein, karbohidrat, dan lemak.
Dua tipe dasar metabolisme adalah anabolisme dan katabolisme. Anabolisme merupakan produksi dari substansi kimia yang lebih kompleks dengan sintesis nutrien. Katabolisme merupakan pemecahan substansi kimia menjadi substansi yang sederhana. Walaupun katabolisme memproduksi beberapa energi, kedua proses tersebut memerlukan energi, yang harus tersedia dari makanan atau sumber energi yang tersimpan.
C.Essensial Nutrisi
Nutrien merupakan elemen penting untuk proses dan fungsi tubuh. Enam kategori zat makanan adalah air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Kebutuhan energi dipenuhi dengan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Air adalah komponen tubuh yang vital dan bertindak sebagai zat pengahncur makanan. Vitamin dan mineral tidak menyediakan energi, tetapi penting untuk proses metabolisme dan keseimbangan asam-basa.
Makanan kadang-kadang digambarkan menurut kepadatan nutrien, proporsi nutrien penting untuk jumlah kalori.
                                                                                                                                        7
 Makanan dengan kepadatan nutrien tinggi, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran, menyediakan sejumlah besar nutrien yang berhubungan dengan kalori. Makanan dengan kepadatan nutrien rendah, seperti gula dan alkohol, tinggi kalorinya tetapi berzat gizi rendah.
D.Penyerapan makanan
Usus kecil merupakan tempat penyerapan utama nutrien. Sepanjang daerah ini terdapat penonjolan seperti jari yang disebut vili, untuk meningkatkan area pembukaan yang ada di absorpsi. Nutrien di absorpsi oleh difusi pasif dan osmosis, transpor aktif, dan pinositosis.
Isi dalam intestin bergerak dengan kerja peristaltik ke usus besar. Absorpsi air merupakan fungsi utama kolon. Kira-kira 1 hingga 2 liter air absorpsi dari cairan ileal setiap hari. Selain air, elektrolit dan mineral juga di absorpsi, dan bakteri dalam kolon mensintesis vitamin K dan beberapa vitamin B kompleks. Pada akhirnya, fases di bentuk dalam kolon untuk eliminasi. Ketika motilitas intestinal meningkat, seperti pada diare, tubuh kehilangan nutrien  dan air yang bergerak melalui usus kecil terlalu cepat untuk keseluruhan absorpsi.


E.Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai gizi
1.Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat mempengaruhi pola konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan.
2.Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi dapat mempengaruhi gizi seseorang .

                                                                                                                                              8
3.Kebiasaan
kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu dapat mempengaruhi status gizi.
4.Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat yang dibutuhkan secara cukup.
5.Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit, oleh karena itu, masyarakat dengan kondisi perekonomian yang tinggi biasanya mampu mencukupi kebutuhan gizi keluarganya di bandingkan masyarakat dengan kondisi perekonomian rendah.
6.Usia
Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme basa bertambah dengan cepat hal ini sehubungan dengan factor pertumbuhan dan perkembangan yang cepat pada usia tersebut. Setelah usia 20 tahun energy basal relative konstan.
a)Jenis kelamin
Kebutuhan metabolisme basal pada laki-laki lebih besar di bandingkan dengan wanita pada laki-laki kebutuhan BMR 1,0 kkal/kg BB/jam dan pada wanita 0,9 kkal/kgBB/jam.
b) Tinggi dan berat badan
Tinggi dan berat badan berpengaruh terhadap luas permukaan tubuh, semakin luas permukaan tubuh maka semakin besar pengeluaran panas sehingga kebutuhan metabolisme basal tubuh juga menjadi lebih besar.
                                                                                                                                        9
c)Status kesehatan
Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat . Anoreksia (kurang nafsu makan) biasanya gejala penyakit atau karena  efek samping obat.
d)Faktor Psikologis serti stress dan ketegangan
Motivasi individu untuk makan makanan yang seimbang dan persepsi individu tentang diet merupakan pengaruh yang kuat. Makanan mempunyai nilai simbolik yang kuat bagi banyak orang (mis. Susu menyimbolkan kelemahan dan daging menyimbulkan kekuatan).
e)Alkohol dan Obat
Penggunaan alcohol dan obat yang berlebihan memberi kontribusi pada defisiensi nutrisi karena uang mungkin dibelajakan untuk alcohol daripada makanan. Alcohol yang berlebihan juga mempengaruhi organ gastrointestinal. Obat-obatan yang menekan nafsu makan dapat menurunkan asupan zat gizi esensial. Obat-obatan juga menghabiskan zat gizi yang tersimpan dan mengurangi absorpsi zat gizi di dalam intestine.
F.Masalah Yang Timbul Dalam Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Secara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekeurangan dan kelebihan nutrisi, obesitas, malnutrisi, Diabetes Melitus, Hipertensi, Jantung Koroner, Kanker, Anoreksia Nervosa.
  1. Kekurangan nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibat ketidakmampuan asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme.

                                                                                                                                                                                                                                                                                            10
Tanda klinis :
  • Berat badan 10-20% dibawah normal
  • Tinggi badan dibawah ideal                                                                                       
  • Lingkar kulit triseps lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar
  • Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
  • Adanya penurunan albumin serum
  • Adanya penurunan transferin
  • Kemungkinan penyebab:
  • Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori akibat penyakit infeksi atau kanker
  • Disfagia karena adanya kelainan persarafan
  • Penurunan absorbsi nutrisi akibat penyakit crohn atau intoleransi laktosa
  • Nafsu makan menurun
2.      Kelebihan nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang mempunyai resiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan metabolisme secara berlebihan.
Tanda klinis :
  • Berat badan lebih dari 10% berat ideal
  • Obesitas (lebih dari 20 % berat ideal)
  • Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita
  • Adanya jumlah asupan berlebihan aktivitas menurun atau monoton
  • Kemungkinan penyebab :
  • Perubahan pola makan
  • Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman
3.      Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari 20% berat badan normal.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                             11
Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan asupan kalori dan penurunan dalam penggunaan kalori.
4.      Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah berat badan rendah dengan asupan makanan yang cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot dan penurunan energi, pucat pada kulit, membrane mukosa, konjungtiva dan lain- lain.

5.      Diabetes mellitus
Diabetes melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan adanya gangguan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin atau penggunaan karbohidrat secara berlebihan.
6.Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas, serta asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebihan.
7.Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yang sering disebabkan oleh adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat ini, penyakit jantung koroner sering dialami karena adanya perilaku atau gaya hidup yang tidak sehat, obesitas dan lain-lain.
8.Kanker
Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh pengonsumsian lemak secara berlebihan                                                                                                                                                                                                                                              12

G.Pengkajian Asuhan Keperawatan Tentang Nutrisi
1 Pengkajian
        Pengkajian merupakan dasar utama proses keperawatan, pengkajian data terhadap pasien harus sistematis dan akurat. Dengan pengkajian dapat menentukan aktifitas untuk memecahkan masalah klien dan digunakan sebagai sumber data dasar yaitu data fisiologis, psikologis, sosiobudaya, perkembangan, dan spiritual.
Untuk mengkaji status nutrisi pasien dipaparkan pendekatan ABCD, yaitu:
a.      Anthropolometric measurement
Tujuan pengukuran ini adalah mengevaluasi pertumbuhan dan mengkaji status nutrisi serta ketersediaan energi tubuh.
Pengukuran anthopometrik terdiri atas:
1.      Tinggi badan
Pengukuran tinggi badan pada individu dewasa dan alita dilakukan dalamposisi berdiri tanpa alas kaki, sedangkan pada bayi pada posisi terbaring. Satuan tinggi badan adalah cm atau inchi.
2.      Berat badan
Alat ukur berat badan yang lazim digunakan adalah timbangan manual, meskipun ada alat ukur yang mengunakan sistem digital elektrik. berat badan yang ideal: (TB-100)± 10&. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengukur berat badan:
a.       Alat ukur skala ukur yang digunakan tetap sama setiap kali menimbang
b.      Menimbang tanpa alas kaki
c.       Pakaian diusahakan tidak tebal dan relatif sama beratnya setiap kali menimbang
d.      Waktu (jam) penimbangan relatif sama, misalnya sebelum dan sesudah makan
(menurut Wanit Iqbal Mubarak, SKM dan Ns Nurul Chayati, S.Kep, 2007. “Buku ajar Kebutuhan Dasar Manusia Teori dan Aplikasi dalam Praktik”)

3.      Tebal lipatan kulit
Bertujuan untuk menentukan presentase lemak pada tubuh, mengkaji kemungkinan malnutrisi, berat badan normal, atau obesitas. Area yang sering digunakan untuk pengukuran ini adalah lipatan kulit trisep (trisep skinfold [TSF] skapula, dan suprailiaka.

                                                                                                                                            13
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengukuran antara lain:
a.       Anjuran klien unutk membuka baju guna mencegah kesalahan pada hasil pengukuran
b.      Perhatikan selalu privasi dan rasa nyaman klien
c.       Dalam pengukuran TSF, utamakan lengan klien yang tidak dominan
d.      Pengukuran TSF dilakukan pada titik tengah lengan atas, antara akronim dan olekranon
e.       Klien dianjurkan untuk rileks saat pengukuran
f.       Alat ukur yang digunakan adalah kapiler
g.      Nilai normal wanita           : 16,5-18 cm
   Pria               : 12,5-16,5cm
4.      Lingkar Tubuh
Umumnya area tubuh yang digunakan untuk pengukuran ini kepala, dada, dan otot bagian lengan atas.
b.      Biochemical data
Pengkajian status nutrisi klien ditunjang dengan pemeriksaan laboratorium. Klien diperiksa darah dan urinnya yang meliputi pemeriksaan hemoglobin, hemaktokrit, albumin. Albumin berfungsi untuk memelihara kesembangan cairan dan elektrolit serta untuk transportasi nutrisi dan hormone.
1.      Hemoglobin normal
Pria            : 13-16 g/dl
Wanita       : 12-14 g/dl
2.      Hematokrit normal
Pria            : 40-48 vol %
Wanita       : 37-43 vol%
3.      Albumin normal
Pria dan wanita: 4-5,2 g/dl
c.       Clinical sign of nutrional status
Klien dengan maslah nutrisi akan memperhatikan tanda-tanda abnormal tersebut bukan saja pada organ-organ fisiknya tetapi juga fisiologisnya. Tanda-tanda klinik untuk mengetahui status individu:



                                                                                                                                                                                                                                                                          14
Organ / sistem tubuh
Tanda normal
Tanda abnormal
Rambut
Licin, berkilau, baik kering atau berminyak
Kusam, rontok, tumbuh tidak sempurna
Kulit
Halus, sedikit basah, tugor baik
Kering, pecah-pecah, bersisik
Mata
Bersih an bersinar, konjuntiva tidak pucat
Tidak bercahaya, konjungtiva pucat
Cardiovaskuler
HR, tensi, nadi, irama jantung teratur
HR, tensi tidak normal, irama jantung tidak teratur
Otot-otot
Kuat dan berkembang biak
Lembek dan berkembang tidak baik
Gastrointestinal
Nafsu makan baik, BAB/BAK teratur dan normal
Nafsu makan kurang, diare, sulit menelan, konstipasi
Aktifitas
Bersemangat, giat dan tidur normal
Energi kurang, lemah, susah tidur
Neurologi
Refleks normal, emosi dan perhatian baik
Refleks kurang, iritable, perhatian kurang, dan emosi labil
Clinikal singn gangguan nutrisi di golongkan sebagai berikut:
1.      Protein calorie malnutrision (PCM/PEM)
Suatu kondisi status nutrisi buruk akibat kekurangan kualitas dan kuantitas konsumsi nutrisi, dengan kateggori sebagai berikut:      

                                                                                                                                                        15
a.       PCM/PEM ringan
BB kurang dari  80% dari BB normal sesuai umur
b.      PCM/PEM sedang
60% dari BB normal sesuai umur Sd 80% dari BB normal
c.       PCM/PEM berat
BB kurang dari 60% dari BB normal sesuai umur
2.      Kwashior
Malnutrisi yang terjadi akibat diet protein yang tidak adekuat pada bayi ketika sudah tidak mendapatkan ASI. Defisiensi protein dapat berakibat: retardasik metal, kemunduran, apatis, edema, otot-otot tidak tumbuh dll. Tanda klinis kwashiokor:
a.       Odem
b.      Gangguan pertumbuhan
c.       Perubahan kejiwaan
d.      Otot tumbuh terlihat lemah
3.      Maramus
Sindrom akibat defisiensi calorie d protein. Defisiensi kalori dan protein berakibat: kelaparan, hilangnya jaringan-jaringan tubuh, BB < dari normal, diare
PCM juga berakibat kurang baiknya penanganan klien selama menjalani proses perawatan di berbagai fasilitas kesehatan
4.      Obesitas
Status obesitas dapat ditegakkan apabila berat badan lebih dari normal (20-30%>normal)
5.      Over weight
Suatu keadaan berat badan 10% melebihi berat badan ideal
d.      Dietery history
Masyarakat pada umumnya pernah melakukan diet. Akan tetapi cara ini hanya merangsang pengeluaran cairan, bukan perubahan kebiasaan makanan (Moore Courney, Mary, 1997). Pola makan dan kebiasaan makan dipengaruhi oleh budaya, latar belakang, status sosial ekonomi, aspek psikologi. Faktor yang perlu dikaji dalam riwayat konsumsi nutrisi/diet klien:



                                                                                                                                                                                                                                                                          16
Pola diet/makan
Vegetarian, tidak makan ikan laut, dll
Pengetahuan tentang nutrisi
Penentuan tingkat pengetahuan klien mengenai kebutuhan nutrisi
Kebiasaan Makanan
MI melihat bersama-sama, makan sambil mendengarkan musik, makan sambil melihat televisi
Makanan kesukaan
Suka makan lalap, suka sambel, suka coklat, suka roti
Pemasukan cairan
Jumlah cairan tiap hari yang diminum, jenis minuman, jarang minum
Problem diet
Sukar menelan, kesulitan mengunyah
Tingkat aktivitas
Jenis pekerjaan, waktu bekerja siang/malam, perlu makanan tambahan atau tidak
Riwayat kesehatan/ pengkomsumsian obat
Adanya riwayat penyakit diabetus melitus, adanya alergi

C. Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan yang dapat terjadi pada masalah kebutuhan nutrisi adalah:
1.      Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Definisi: keadaan dimana intake nutrisi kurang dari keadaan metabolism tubuh
         Kemungkinan ditemukan data:
   a.  Meningkatkan kebutuhan kalori dan kesulitan mencerna secara berkelanjutan akibat penyakit infeksi, luka bakar, ataupun kanker
b.      Disfagia akibat kelumpuhan serebral
c.       Penurunan absorpsi nutrisi akibat toleransi laktosa
d.      Penurunan nafsu makan
e.       Sekresi berlebihan, baik melalui latihan fisik, muntah, diare, ataupun pengeluaran lainnya
                                                                                
                                                                                                                                   17
f.       Ketidakcukupan absorpsi akibat efek samping obat atau lainnya
   g.      Kesulitan mengunyah

         Masalah klinik yang berhubungan dengan:
 a.       Anoreksia nervosa
 b.      AIDS
 c.       Pembedahan
 d.      Kehamilan
 e.       Kanker
 f.       Anemia
 g.      Marasmus

2.      Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan nutrisi
Definisi: klien dengan risiko atau actual mengkonsumsi makanan melebihi dari kebutuhan metabolism tubuh
         Kemungkinan data yang ditemukan:
a.       Perubahan pola kenyang akibat efek obat atau radiasi
b.      Penurunan fungsi pengecap atau penciuman
c.       Kurangnya pengetahuan tentang nutrisi
d.      Penurunan kebutuhan metabolisme
e.       Kelebihan asupan
f.       Perubahan gaya hidup

         Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada:
a.       Obesitas
b.      Hipotiroidesme
c.       Klien dengan pemakaian kortikosteroid
d.      Imobilisasi

3. Perencanaan
Tujuan                     :
1.      Meningkatkan nafsu makan apabila nutrisi kurang
2.      Membantu memenuhi kebutuhan nutrisi
                                                                                                                                                        18
3.      Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parental
Rencana tindakan   :
1.      Monitor perubahan factor yang menyebabkan terjadinya kekurangan kebutuhan nutrisi atau kelebihannya dan status kebutuhan nutrisi
2.      Kurangi factor yang mempengaruhi perubahan nutrisi
3.      Ajarkan untuk merencanakan makanan
4.      Kaji tanda vital dan bising usus
5.      Monitor glukosa, elektrolit, albumin, dan hemoglobin
6.      Berikan pendidikan tentang cara diet, kebutuhan kalori, atau tindakan lainnya.

Tindakan pada gangguan kekurangan nutrisi secara umum dapat dilakukan dengan cara:
         Mengurangi kondisi atau gejala penyakit yang menyebabkan penurunan nafsu makan
         Memberikan makanan yang disukai sedikit demi sedikit tetapi sering memperhatikan jumlah kalori dan tanpa kontraindikasi
         Menata ruangan senyaman mungkin
         Menurunkan stress psikologis
         Menjaga kebersihan mulut
         Menyajikan makanan mudah dicerna
         Hindari makanan yang mengandung gas

Tindakan pada gangguan obstruksi mekanis secara umum dapat dilakukan dengan cara:
         Lakukan kebersihan mulut segera dengan kumur-kumur menggunakan minuman bikarbonat rendah kalori atau 1/2 atau 1/4  larutan hiderogen peroksida dan air sebagai pembersih mulut
         Ajarkan teknik mempertahankan nafsu makan dengan mengubah variasi dan kepadatan seperti jus atau sop kental
         Gunakan suplemen tinggi kalori atau protein

Tindakan pada gangguan kesulitan makan secara umum dapat dilakukan dengan cara :
         Atur posisi seperti duduk tegak 60-90 derajat pada kursi atau ditepi tempat tidur
         Pertahankan posisi selama 10-15 menit
         Fleksikan kepala ke depan pada garis tengah tubuh 45 derajat untuk mempertahankan kepatenan esophagus
         Mulai dari jumlah yang kecil                                                                                                                                                                                                                                       19
         Anjurkan untuk membersihkan mulut, hindari makanan yang pedas atau asam, makanan berserat (sayuran mentah), dan rendam makanan kering agar lunak

Tindakan pada gangguan kelebihan nutrisi secara umum dapat dilakukan dengan cara:
         Hindari makanan yang mengandunf lemak
         Berikan motivasi untuk menurunkaanberat badan
         Lakukan program olah raga
2.2.4 Implementasi
1. Pemberian Nutrisi Melalui Oral
   Pemberian nutrisi melaui oral merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara sendiri dengan cara membantu memberikan  makan.nutrisi melalui oral (mulut), bertujuan memenuhi kebutuhan nutrisi pasien dan membangkitkan selera makan pada klien.
Alat dan Bahan:
1.      Piring
2.      Sendok
3.      Garpu
4.      Gelas
5.      Serbet
6.      Mangkok cuci tangan
7.      Pengalas
8.      Jenis diet
Prosedur kerja:
1.      Cuci tangan
2.      Jelasksn prosedur yang akan dilakukan
3.      Atur posisi klien
4.      Pasang pengalas
5.      Anjurkan klien untuk berdoa sebelum makan
6.      Bantu untuk melakukan makan dengan cara menyuapkan makanan sedikit demi sedikit dan berikan minum sesudah makan
7.      Setelah selesai, bersihkan mulut klien dan anjurkan untuk duduk sebentar
8.      Cacat hasil atau respon pemenuhuan terhadap makan
9.      Cuci tangan                                                                                                                            
                                                                                                                                                  20
2. Pemberian Nutrisi Melalui Pipa Penduga/Lambung
Pemberian nutrisi melalui pipa penduga/lambung merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang tidak mampu menelan dengan cara memberi makan melalui pipa lambung atau pipa penduga. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi klien.
Alat dan Bahan:
1.      Pipa penduga dalam tempatnya
2.      Corong
3.      Spuit 20 cc
4.      Pengalas
5.      Bengkok
6.      Plester, gunting
7.      Makana dalam bentuk cair
8.      Air matang
9.      Obat
10.  Stetoskop
11.  Klem
12.  Baskom berisi air (kalau tidak ada stetoskop)
13.  Vaselin

Prosedur kerja:
1.      Cuci tangan
2.      Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
3.      Atur posisi klien dengan posisi semiflower
4.      Bersihkan daerah hidung dan pasangkan pengalas di daerah dada
5.      Letakkan bengkok di dekat klien
6.   Tentukan letak pipa penduga dengan cara mengukur panjang pipa dari epigastinum sampai           hidung kemudian dibengkokkan ke telinga dan beri tanda batasnya
7.   Berikan vaselin pada ujung pipa dan klem pangkal pipa tersebut lalu masukkan melalui hidung secara perlahan-lahan sambil klien dianjurkan untuk menelannya
8.   Tentukan apakah pipa tersebut benar-benar sudah masuk ke lambung dengan cara:

                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                    21
         Masukkan ujung selang yang diklem ke dalam baskom yang berisi air (klem dibuka), perhatikan bila ada gelembung maka pipa masuk ke paru, dan jika tidak ada gelembung maka pipa masuk ke lambung. Setelah itu diklem atau dilipat kembali
         Masukkan udara dengan spuit ke dalam lambung melalui pipa tersebut dan dengarkan dengan stetoskop. Bila di lambung terdengar bunyi, berarti pipa tersebut sudah masuk, setelah itu keluarkan udara yang ada didalam sebanyak jumlah yang dimasukkan
9.   Setelah selesai, maka lakukan tindakan pemberian makanan dengan cara pasang corong atau spuit pada pangkal pipa
10.  Masukkan air matang ± 15 cc pada awal dengan cara dituangkan lewat pinggirnya
11.  Berikan makanan dalam bentuk cair yang tersedia, setelah itu bila ada masukkan obat dan beri minum lalu pipa penduga diklem
12.  Catat hasil tau respons klien selama pemberian makanan
13.  Cuci tangan

3. Pemberian Nutrisi Melalui Parenteral
   Pemberian nutrisi melalui parenteral merupakan pemberian nutrisi berupa cairan infuse yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui darah vena, baik secara sentral (untuk nutrisi parenteral total) ataupun vena perifer (untuk nutrisi parental parsial). Pemberian nutrisi melalui parental dilakukan pada klien yang tidak bias makan melalui oral atau pipa nasograstik dengan tujuan untuk menunjang nutrisi sentral yang hanya memenuhi sebagian kebutuhan harian.
1.      Nutrisi Parenteral Parsial
         Merupakan pemberian sebagian kebutuhan nutrisi melalui intravena. Sebagian kebutuhan nutrisi harian pasien masih dapat di penuhi melalui enteral. Cairannya yang biasa digunakan dalam bentuk dekstrosa atau cairan asam amino.
2.      Nutrisi Parenteral Total
         Merupakan pemberian nutrisi melalui intravena dimana kebutuhan nutrisi sepenuhannya melalui cairan infuse karena keadaan saluran pencernaan klien tidak dapat digunakan. Cairan yang dapat digunakan adalah cairan yang mengandung karbohidrat seperti Triofusin E 1000, cairan ini yang mengandung asam amino seperti Pan Amin G, dan cairan yang mengandung lemak seperti intralipid

                                                                                                                                                                                                                                                                                                        22
3.      Jalur pemberian nutrisi parenteral dapat melalui vena sentral untuk jangka waktu lama dan melalui vena perifer.
(Hidayat,AAA & Uliyah, M, 2005)
2.2.5 Evaluasi
1.      Meningkatkan nafsu makan ditunjukkan dengan adanya kemampuan dalam makan serta adanya perubahan nafsu makan apabila terjadi kurang dari kebutuhan.
2.      Terpenuhinya kebutuhan nutrisi ditunjukkan dengan tidak adanya tanda kekurangan atau kelebihan berat badan
3.      Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parenteral ditunjukkan dengan adanya proses pencernaan makanan yang adekuat




















                                                                                                                                                  23
BAB 3
PENUTUP
  1. KESIMPULAN
Kebutuhan nutrisi berkaitan erat dengan aspek-aspek yang lain dan dapat dicapai jika terjadi keseimbangan dengan aspek-aspek yang lain. Nutrisi berpengaruh juga dalam fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak. Dan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tubuh manusia, maka akan terhindar dari ancaman-ancaman penyakit.
















                                                                                                                                                                                                                                                                          24


DAFTAR PUSTAKA
Alimul H, A Aziz. 2006. Pengantar KDM Aplikasi Konsep & Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Brunner & Suddart, 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Vol.1. Jakarta: EGC
Towarto, Wartonal. 2007. Kebutuhan Dasar & Prose Keperawatan. Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika
Perry, dkk. 2005. Buku saku: Keterampilan dan Prosedur Dasar. Jakarta: EGC
Asmadi, 2008, Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien, Jakarta: Salemba Medika
Hidayat, AAA, Uliyah, Musriful. 2008. Konsep Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika

Comments

Popular posts from this blog

WAWANCARA DENGAN SEORANG PENGUSAHA WARUNG MAKAN

KONSEP KEBUTUHAN CAIRAN

GASTRITIS