GASTRITIS



BAB I
GASTRITIS

A.    Pengertian
Gastritis adalah peradangan yang terjadi pada mukosa lambung biasanya diakibatkan oleh diet yang tidak sesuai seperti makan terlalu banyak dan cepat, makan makanan yang banyak mengandung bumbu atau terinfeksi dari penyebab seperti alcohol, aspirin dll (Smaltzer dan Bare, 2002).
Gastritis adalah suatu proses inflamasi pada mukosa dan sub mukosa lambung (Suyono, 2001). Sedangkan menurut Hirlan (2005) Gastritis adalah proses inflamasi pada daerah lambung dan mukosa yang disebabkan oleh factor iritasi dan infeksi.
Jadi gastritis adalah suatu poses peradangan pada mukosa dan sub mukosa lambung yang disebabkan dari pola diet yang tidak efektif, serta iritasi dan infeksi pada daerah lambung.

B.     Kalsifikasi Gastritis
1.      Gastritis Akut
Adalah peradangan permukaan mukosa lambung yang akut pada bagian superficial.
2.      Gastritis Kronik
Adalah peradangan mukosa lambung yang bersifat menahun. Gastritis kronik mempunyai tiga perberdaan yang pertama gastritik superficial (kemerahan, edema, serta perdarahan dan erosi mukosa), sautrofik (peradangan terjadi pada seluruh permukaan mukosa) dan hipertrofik (terbentuknya nodul-nodul  pada mukosa lambung)  (Muttaqin, 2011).









C.    Etiologi
Menurut Mansjoer, 2001), gastritis dapat disebabkan oleh beberapa factor dibawah ini:
1.      Gastritis Akut
a)      Penggunaan obat-obatan (Aspirin)
b)      Alkohol
c)      Gangguan mikro sirkulasi mukosa lambung
d)     Stress
2.      Gastritis Kronik
Penyebab gastritis kronik belum jelas, tetapi berhubungan dengan bakteri Helicobacter pylory. Sedangkan menurut Brunner & Suddarth, 2001 penyebab gastritis adalah:
a)      Gastritis Akut
Disebabkan karena diet yang tidak sesuai, alcohol dan obat-obatan, dan refluks empedu
b)      Gastritis Kronik
Inflamasi lambung yang lama disebakan oleh Helicobacter pylori

D.    Patofisiologi
Menurut Darmawan dan Rahayuningsih (2010) perjalanan penyakit gastritis yaitu pada awalnya mukosa lambung mempunyai lapisan yang bernama berier, berier berfungsi sebagai pelindung lambung. Ketika mukosa berier rusak maka akan menimbulkan gastritis. Setelah berier rusak maka permukaan mukosa lambung akan mengalami lukadan akan diperburuk oleh histamine dan stimulasi saraf cholinergic.Kemudian enzim HCLtidak dapat berfungsi kedalam mucus dan akan menyebabkan luka pada pembuluh yang kecil yang akan mengakibatkan bengkak, perdarahan dan erosi pada lambung. Penghambat dari disfungsi perier ini antara lain alcohol, aspirin dan refluk isi duodenum






E.     Manisfestasi Klinik
Meenurut Mansjoer, 2001 tanda dan gejala gastritis dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a.       Gastriis Akut
1)      Nyeri epigastrium
2)      Mual, muntah, dan kembung
3)      Perdarahan saluran cerna
b.      Gastritis Kronos
1)      Nyeri uluh hati
2)      Nausea
3)      Anoreksia
F.     Penatalaksanaan
a.       Gastritis Akut
Mengintruksikan klien untuk menghindari alcohol dan makan samapi gejala berkurang, menganjurkan diet yang sesuai, pemberian cairan secar parenteral (Suzzane & Bare, 2002).
b.      Gastritis Kronik
Memodifikasi daie klien, meningkatkan istirahat dan mengurangi stress (Suzzane & Bare, 2002).

G.    Komplikasi
Menurut Mansjoer, 2001 komplikasi yang terjadi pada gastritis antara lain :
a.       Gastritis Akut
1)      Melena
2)      Hematemesis
3)      Syok hemoragik
b.      Gastritis Kronik
1)      Ulkus
2)      Perforasi
3)      anemia


BAB 2
ASUHAN KEPERAWATAN

A.    KASUS
Tn. G umur 45 tahun dibawa ke RS dengan keluhan muntah berwarna merah tua banyak, dan BAB satu kali berwarna kehitaman, mual dan lemah serta ada perasaan adanya nyeri tumpul epigastrik. Dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan data : TD : 90/50 mm Hg, N: 120 x/mnt, S : 38,7 C, gelisah, kulit berkeringat, membrane mukosa pucat, taka da edema, nyeri tekan pada kuadran abdomen kanan.

B.     PENGKAJIAN
a.       Data Umum
Nama                           : Tn. G
Umur                           : 45 tahun
Jenis kelamin               : Laki-laki
Diagnosa medis           : Gastritis

b.      Pengkajian
·         Keluhan Utama           : Klien mengatakan muntah berwarna merah tua banyak, BAB satu kali berwarna kehitaman, mual dan lemah  dan nyeri tumpul epigastrik.
·         Pemeriksaan fisik
Ø  TD : 90/50 mmgh
Ø  Nadi : 120x/mnt
Ø  Suhu :38,7C







ANALISA DATA

DATA SUBJEKTIF
(GEJALA)
DATA OBJEKTIF
(TANDA)
ü  Klien mengatakan BAB satu kali berwana kehitaman.
ü  Klien mengatakan mual
ü  Klien mengatakan adanya nyeri tumpul pada epigastrik.
ü  Klien tampak lemah
ü  TD : 90/50 mmgh
ü  Nadi : 120x/mnt
ü  Suhu :38,7C
ü  Klien tampak gelisah.
ü  Kulit berkeringat.
ü  Klien muntah berwarna merah.
ü  Membran mukosa pucat.



C.    DIAGNOSA KEPERAWATAN
1)      Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubumgan dengan masukan nutrient yang tidak adekuat
2)      Kekurangan volume cairan berhubungan dengan masukan cairan tidak cukup dan kehilangan cairan berlebihan karena muntah
3)      Nyeri akut berhubungan dengan mukosa lambung teriritasi














D.    INTERVENSI KEPERAWATAN
1)      Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubumgan dengan masukan nutrient yang tidak adekuat
Diagnosa keperawatan
Tujuan & kriteria hasil (NOC)
Intervensi (NIC )
Rasional
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan nutrient yang tidak adekuat
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan  ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh kembali efektif dengan kriteria hasil :
-          Nafsu makan meningkat
-          Tidak ada tanda-tanda malnutrisi

-Memonitor KU dan TTV




-Observasi penyebab ketidakseimbangan nutrisi.


-Memberikan posisi yang nyaman untuk pasien .

-Timbang dan catat BB pasien setiap harinya.



-Berikan pendidikan kesehatan tentang cara diit & tawarkan makan porsi kecil tapi sering.


-Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat,
-Mengetahui adanya penyimpangan data dan untuk intervensi selanjutnya .

-Untuk mengetahui penyebab ketidakseimbangan nutrisi .

-Untuk menurunkan ketegangan.

-Untuk mendapatkan pembacaan yang paling akurat.


-Untuk memberi pengertian untuk mengurangi penyakit .

-meminimalisir kesalahan dalam pemberian asuhan keperawatan



2)      Kekurangan volume cairan berhubungan dengan masukan cairan tidak cukup dan kehilangan cairan berlebihan karena muntah
Diagnosa keperawatan
Tujuan & kriteria hasil (NOC)
Intervensi (NIC )
Rasional
Kekurangan volume cairan berhubungan dengan masukan cairan tidak cukup dan kehilangan cairan berlebihan karena muntah
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3x34 jam klien mampu memenuhi kebutuhan volume cairan yang adekuat dengan criteria hasil:
-          Membran mukosa lembab
-          Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
-          Elastisitas turgor kulit baik
-Monitor TTV








-Tingkatkan cairan per oral 1-2 gelas setiap 24 jam




-Observasi tanda-tanda dehidrasi




-Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi cairan infus
-Hipotensi takikardial,demam dpat menunjukkan respon terhadap dadn efek kehilangan cairan

-Catatan masukan membantu mendeteksi tanda dini ketidakseimbangan cairan

-Mengetahui
keadaan klien untuk mempermudah tindakan selanjutnya

-Mengganti cairan dan elektrolit secara adekuat.









3)      Nyeri akut berhubungan dengan mukosa lambung teriritasi
Diagnosa keperawatan
Tujuan & kriteria hasil (NOC)
Intervensi (NIC )
Rasional
Nyeri akut berhubungan dengan mukosa lambung teriritasi
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3x24 jam nyeri dapat teratasi dengan kriteria hasil:
-          Klien dapat menjelaskan factor yang menyebabkan nyeri
-          Mampu mengontrol nyeri dengan menggunakan teknik non farmakologi
-          Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri
-          Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
-          Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi, dan tanda nyeri)

-Monitor TTV




-Lakukan pengkajian nyeri secara komperhensif


-Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri klien

-Ajarkan tentang teknik non farmakologi relaksasi/distraksi


-Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat

-Untuk mengetahui kondisi umum klien


-Untuk mengetahui tingkat dan kondisi nyeri pada klien

-Untuk mengurangi rasa nyeripada klien dank lien lebih tenang

-Agar klien dapat mengetahui cara untuk mengurangi rasa nyeri

-Untuk mempercepat proses kesembuhan klien
.


DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
Bulechek, Gloria M dkk. 2015. Nursing Interventions Classification (NIC) Sixth Edition. USA: ELSEIVER.
Dermawan & Rahayuningsih. 2010. Keperawatan Medikal Bedah Sistem Pencernaan. Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Heardman & Kamitsuru. 2014. NANDA International Nursing Diagnoses & Classification 2015-2017. Oxlord: Wiley Blackwell.
Hirlan. 2005. Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1 Edisi 4. Jakarta: FKUI.
Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran 1 Buku Kedokteran. Jakarta: EGC.
Moorhead, Sue dkk. 2015. Nursing Outcame Classification (NOC) Measurament of Health Outcome Fifth Edition. USA: ELSEIVER.
Muttaqin, dkk. 2011. Aplikasi Asuhan Keperawatan Medikal bedah. Jakarta: Salemba medika.
Suyono, Slamet. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 2 Edisi 3. Jakarta: FKUI.




Comments

  1. Water Hack Burns 2 lb of Fat OVERNIGHT

    Well over 160,000 women and men are trying a easy and SECRET "liquid hack" to burn 2lbs every night as they sleep.

    It is painless and works on anybody.

    This is how to do it yourself:

    1) Take a clear glass and fill it half glass

    2) And now use this weight losing HACK

    and you'll be 2lbs lighter the next day!

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

WAWANCARA DENGAN SEORANG PENGUSAHA WARUNG MAKAN

KONSEP KEBUTUHAN CAIRAN