ASUHAN KEPERAWATAN PERSALINAN FISIOLOGIS
ASUHAN
KEPERAWATAN PERSALINAN FISIOLOGIS

DI
SUSUN OLEH :
PITOYO (14.0601.0001)
JOKO
SIGIT (14.0601.0002)
DIKA MERLINA (14.0601.0004)
HENI
SEPTRYANINGRUM (14.0601.0005)
AKHMAD FAIZIN (14.0601.0006)
PROGRAM STUDI D3-KEPERAWATAN
FAKULTAS
ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MAGELANG
2015
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................. i
PEMBAHASAN
A. Pengertian Persalinan Normal......................................................................................
B. Mekanisme Persalinan........................................................................................... ......
C. Tahap-Tahap Persalinan.........................................................................................
D. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Persalinane
................................................
E. Asuhan keperawatan persalinan fisiologis ............................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
Persalinan adalah
proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dahulu) yang telah cukup bulan atau
dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa
bantuan (kekuatan sendiri) (Manuaba, 2001)
Persalinan
merupakan proses untuk mendorong keluar atau (ekspulsi) hasil pembuahan yaitu
janin yang viable, plasenta dan ketuban dari dalam uterus lewat vagina masuk
kedunia luar. Normalnya, proses ini berlangsung pada suatu saat ketika uterus
tidak dapat tumbuh lebih besar lagi, ketika janin sudah cukup matur untuk dapat
hidup diluar rahim tapi masih cukup kecil untuk dapat jadi melalui jalan lain
(Farerr, 2001).
Jadi
persalinan adalah proses pengeluaran janin dan plasenta setelah cukup umur ( 40
minggu) untuk hidup diluar rahim melalui jalan lahir/ lain.
B. MEKANISME PERSALINAN
Menurut Manuaba (1999)
gerakan – gerakan janin dalam persalinan adalah
sebagi berikut:
a. Engagement (
masuknya kepala ) : kepala janin berfiksir pada pintu atas panggul.
b. Descent ( penurunan
)
Penurunan di laksanakan oleh satu / lebih.
1). Tekanan cairan amnion
2). Tekanan langsung fundus pada bokong
kontraksi otot abdomen.
3). Ekstensi dan penelusuran badan janin.
4). Kekuatan mengejan.
c. Fleksion (fleksi)
Fleksi di sebabkan karena anak di dorong maju dan ada
tekanan pada PAP, serviks, dinding panggul atau dasar panggul. Pada fleksi
ukuran kepala yang melalui jalan lahir kecil, karena diameter fronto occopito
di gantikan diameter sub occipito.
d. Internal rotation (
rotasi dalam)
Pada waktu terjadi pemutaran dari bagian depan
sedemikian rupa sehingga bagian terendah dari janin memutar ke depan ke bawah
simfisis ( UUK berputar ke depan sehingga dari dasar panggul UUK di bawah
simfisis)
e. Extensition (
ekstensi )
Ubun – ubun kecil (UUK) di bawah
simfisis maka sub occiput sebagai
hipomoklion, kepala mengadakan gerakan defleksi ( ekstensi ).
f. External rotation
(rotasi luar)
Gerakan sesudah
defleksi untuk menyesuaikan kedudukan kapala denga punggung anak.
g. Expulsion ( ekspusi
)
Terjadi kelahiran bayi seluruhnya. ini berlangsung
pada suatu saat ketika uterus tidak dapat tumbuh lebih besar lagi, ketika janin
sudah cukup matur untuk dapat hidup diluar rahim tapi masih cukup kecil untuk
dapat jadi melalui jalan lain (Farrel, 2001).
C.
TAHAP-TAHAP PERSALINAN
Terdapat empat tahap
persalinan
a. kala I
: Dimulai dari permulaan persalinan sampai dilatasi serviks secara
lengkap
Proses membukanya servik sebagai akibat his di
bagi dalam 2 fase.
1.
Fase laten: kurang lebih selama 8 jam. Pembukaan
terjadi sangat lambat sampai mencapai ukuran diameter 3 cm
2.
Fase aktif: dibagi dalam 3 fase lagi yaitu:
·
Fase akselerasi: dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm
menjadi 4 cm
·
Fase dilatasi maksimal: dalam waktu 2 jam pembukaan
berlangsung sangat cepat dari 4 cm menjadi 9 cm
·
Fase deselarisasi: pembukaan menjadi lambat kembali.
Dalam waktu 2 jam pembukaan dari 9 cm menjadi lengkap
Fase-fase tersebut pada primigravida. Pada
multigravida pun terjadi demikian, akan tetapi fase laten, fase aktif, fase
deselarisasi terjadi lebih pendek.
Mekanisme pembukaan serviks berbeda antara
primigravida dan multigravida. Pada yang pertama ostium uteri internum akan
membuka lebih dahulu, sehingga serviks akan mendatar dan menipis. Baru kemudian
ostium uteri eksternum membuka. Pada multigravida ostium uteri internum sudah
sedikit terbuka.ostium uteri internum dan
eksternum serta penipisan dan pendataran serviks terjadi dalam saat yang
sama.
Ketuban akan pecah sendiri ketika pembukaan
hampir atau telah lengkap. Bila ketuban telah pecah sebelum mencapai pembukaan
5 cm, disebut ketuban pecah dini. Kala 1 selesai apabila pembukaan serviks
uteri telah lengkap. Pada primigravida kala I berlangsung kira-kira 13 jam ,
sedangkan pada multipara kira-kira 7 jam.
b.
Kala II : dari dilatasi serviks lengkap sampai
kelahiran bayi
Pada kala II his menjadi lebih kuat dan
lebih cepat, kira-kira 2 sampai 3 menit sekali. Karena biasanya dalam hal ini
kepala janin sudah masuk ruang panggul, maka pada his dirasakan tekanan pada
otot-otot dasar pangggul, yang secara reflektoris menimbulkan rasa mengedan.
Wanita merasa pula tekanan pada rektum dan hendak buang air besar. Kemudian
perineum mulai menonjol dan menjadi lebar dengan anus membuka. Labia mulai
membuka dan tidak lama kemudian kepala janin tampak dalam vulva pada waktu his.
Bila dasar panggul sudah lebih berelaksasi kepala janin tidak masuk lagi diluar
his, dan dengan his dan kekuatan mengedan
maksimal kepala janin dilahirkan dengan suboksiput dibawah simfisis dan
dahi, muka dan dagu melewati perineum. Setelah istirahat sebentar, his mulai
lagi untuk mengeluarkan badan, dan anggota bayi. Pada primigravida kala II
berlangsung rata-rata 1,5 jam dan pada multipara rata-rata 0,5 jam.
c.
Kala III : dari kelahiran bayi sampai kelahiran
plasenta
Setelah bayi lahir, uterus teraba keras dengan fundus
uteri agak di atas pusat beberapa menit kemudian uterus berkontraksi
lagi untuk melepaskan plasenta dari dindingnya. Biasanya plasenta lepas dalam 6
sampai 15 menit setelah bayi lahir dan keluar spontan atau dengan tekanan pada fundus
uteri. Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah.
d.
Kala IV : dari kelahiran plasenta sampai stabilisasi
keadaan pasien, biasanya
pada sekitar 1 jam masa nifas
Seperti diterangkan di atas, kala ini dianggap
perlu untuk mengamat-amati apakah ada perdarahan postpartum.
D.
Faktor- faktor yang mempengeruhi persalinan
Ada 5 faktor yang
penting dalam persalinan yaitu:
a.
Power
Tenaga, his, kontraksi otot dinding uterus,
kontraksi diafragma pelvis / kekuatan mengejan, ketegangan / kontraksi
ligamentum rotundum.
b.
Passanger
Faktor yang berasal dari janin dan plasenta.
c.
Passage
Faktor yang berasal dari jalan lahir lunak
ataupun jalan lahir keras.
d. Persiapan penolong
e. Psikis
E. ASUHAN KEPERAWATAN
1.
KALA I (fase laten)
a. Pengakajian
1). Integritas ego
Klien tampak tenang atau cemas
2). Nyeri atau ketidaknyamanan
Kontraksi regular, terjadi peningkatan frekuensi durasi atau
keparahan
3). Seksualitas
Servik dilatasi 0-4 cm mungkin ada lender merah muda
kecoklatan atau terdiri dari flek lendir.
b. Diagnosa Keperawatan
1) .Ansietas b/d krisis situasi kebutuhan
tidak terpenuhi.
2) Kurang pengetahuan tentang kemajuan
persalinan b/d kurang mengingat informasi yang diberikan, kesalahan
interpretasi informasi.
3) Risiko tinggi terhadap infeksi
maternal b/d pemeriksaan vagina berulang dan kontaminasi fekal.
4) Risiko tinggi terhadap kekurangan
cairan b/d masukan dan peningkatan kehilangan cairan melalui pernafasan mulut.
5) Risiko tinggi terhadap koping
individu tidak efektif b/d ketidakadekuatan system pendukung.
c. Intervensi
NO
|
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
|
NOC
|
NIC
|
1.
|
Ansietas b/d krisis situasi
kebutuhan tidak terpenuhi.
|
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama ……..diharapkan ansietas pasien berkurang dengan criteria
hasil:
o TTV dbn
o Pasien dapat mengungkapkan perasaan cemasnya
o Lingkungan sekitar pasien tenang dan kondusif
|
· Orientasikan klien pada
lingkungan, staf dan prosedur
· Berikan informasi tentang
perubahan psikologis dan fisiologis pada persalinan
· Kaji tingkat dan penyebab ansietas
· Pantau tekanan darah dan nadi sesuai
indikasi
· Anjurkan klien mengungkapkan
perasaannya
· Berikan lingkungan yang tenang dan
nyaman untuk pasien
|
2.
|
Kurang pengetahuan tentang
kemajuan persalinan b/d kurang mengingat informasi yang diberikan, kesalahan
interpretasi informasi.
|
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama….,pengetahuan pasien tentang persalinan meningkat dengan
criteria hasil:
o Pasien dapat mendemonstrasikan teknik pernafasan dan
posisi yang tepat untuk fase persalinan
|
· Kaji persiapan,tingkat pengetahuan
dan harapan klien
· Beri informasi dan kemajuan
persalinan normal
· Demonstrasikan teknik pernapasan
atau relaksasi dengan tepat untuk setiap fase persalinan
|
3.
|
Risiko tinggi terhadap infeksi
maternal b/d pemeriksaan vagina berulang dan kontaminasi fekal.
|
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama….diharapkan infeksi maternal dapat terkontrol dengan
criteria hasil:
o TTV dbn
o Tidak terdapat tanda-tanda infeksi
|
· Kaji latar belakang budaya klien.
· Kaji sekresi
vagina, pantau tanda-tanda vital.
· Tekankan
pentingnya mencuci tangan yang baik.
· Gunakan
teknik aseptic saat pemeriksaan vagina.
· Lakukan
perawatan perineal setelah eliminasi.
|
4.
|
Risiko tinggi terhadap kekurangan
cairan b/d masukan dan peningkatan kehilangan cairan melalui pernafasan
mulut.
|
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama…,diharapkan cairan seimbang dengan kriterian hasil:
o TTV dbn
o Input dan output cairan seimbang
o Turgor kulit baik
|
· Pantau masukan dan haluaran.
· Pantau suhu setiap 4 jam atau
lebih sering bila suhu tinggi, pantau tanda-tanda vital. DJJ sesuai indikasi.
· Kaji
produksi mucus dan turgor kulit.
· Kolaborasi pemberian cairan
parenteral.
· Pantau kadar hematokrit.
|
5.
|
Risiko tinggi terhadap koping
individu tidak efektif b/d ketidakadekuatan system pendukung.
|
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama…..,diharapkan koping pasien efektif dengan criteria hasil:
o Pasien dapat mengungkapkan perasaannya
|
· Tentukan pemahaman dan harapan
terhadap proses persalinan
· Anjurkan mengungkapkan perasaan
· Beri anjuran kuat thd mekanisme
koping positif dan
· Bantu relaksasi
|
2.
KALA I (fase aktif)
a. Pengkajian
1) Aktivitas istirahat
2) Klien tampak kelelahan.
3) Integritas ego
4) Klien tampak
serius dan tampak hanyut dalam persalinan ketakutan tentang kemampuan
mengendalikan pernafasan.
5) Nyeri atau ketidaknyamanan
6) Kontraksi
sedang, terjadi 2, 5-5 menit dan berakhir 30-40 detik.
7) Keamanan
8) Irama jantung
janin terdeteksi agak di bawah pusat, pada posisi vertexs.
9) Seksualitas
10) Dilatasi servik dan 4-8 cm (1, 5
cm/jam pada multipara dan 1,2/ jam pada primipara)
b. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri akut
berhubungan dengan tekanan mekanik dari bagian presentasi.
2) Perubahan
eliminasi urin b/d perubahan masukan dan kompresi mekanik kandung kemih.
3) Risiko
tinggi terhadap koping individu tidak efektif b/d krisis situasi.
4) Risiko tinggi terhadap cedera
maternal b/d efek obat-obatan pertambahan mobilitas gastrik.
5) Risiko tinggi terhadap kerusakan gas
janin b/d perubahan suplay oksigen dan aliran darah
c. Intervensi
NO
|
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
|
NOC
|
NIC
|
1.
|
Nyeri akut
berhubungan dengan tekanan
mekanik dari bagian presentasi.
|
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama…..,diharapkan nyeri terkontrol dengan criteria hasil:
o TTV dbn
o Pasien dapat mendemonstrasikan kontrol nyeri
|
· Kaji derajat ketidaknyamanan
secara verbal dan nonverbal
· Pantau dilatasi servik
· Pantau tanda vital dan DJJ
· Bantu penggunaan teknik pernapasan
dan relaksasi
· Bantu tindakan kenyamanan spt.
· Gosok punggung, kaki
· Anjurkan pasien berkemih 1-2 jam
· Berikan informasi tentang ketersediaan
analgesic
· Dukung keputusan klien menggunakan
obat-obatan/tidak
· Berikan lingkungan yang
tenang
|
2.
|
Perubahan
eliminasi urin b/d perubahan masukan dan kompresi mekanik kandung kemih.
|
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama….,diharapkan eliminasi urine pasien normal dengan criteria
hasil:
o Cairan seimbang
o Berkemih teratur
|
· Palpasi di atas simpisis pubis
· Monitor
masukan dan haluaran
· Anjurkan upaya berkemih sedikitnya
1-2 jam
· Posisikan klien tegak dan cucurkan
air hangat di atas perineum
· Ukur suhu dan nadi, kaji adanya
peningkatan
· Kaji kekeringan kulit dan membrane
mukosa
|
3.
|
Risiko
tinggi terhadap koping individu tidak efektif b/d krisis situasi.
|
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama….,diharapkan koping pasien efektif dengan criteria hasil:
o Pasien dapat mengungkapkan peraannya
|
· Tentukan pemahaman dan harapan
terhadap proses persalinan
· Anjurkan mengungkapkan perasaan
· Beri anjuran kuat terhadap
mekanisme koping positif dan bantu relaksasi
|
4.
|
Risiko tinggi terhadap cedera
maternal b/d efek obat-obatan pertambahan mobilitas gastrik.
|
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama….,diharapkan cidera terkontrol dengan criteria hasil:
o TTV dbn
o Aktivitas uterus baik
o Posisi pasien nyaman
|
· Pantau aktivitas uterus secara
manual
· Lakukan tirah baring saat
persalinan menjadi intensif
· Hindari meninggikan klien tanpa
perhatian
· Tempatkan klien pada posisi tegak,
miring ke kiri
· Berikan perawatan perineal selama
4 jam
· Pantau suhu dan nadi
· Kolaborasi pemberian antibiotik
(IV)
|
5.
|
Risiko tinggi terhadap kerusakan
gas janin b/d perubahan suplay oksigen dan aliran darah
|
Setelah asuhan keperawatan
selama….,diharapkan janin dalam kondisi baik dengan criteria hasil:
o DJJ dbn
o Presentasi kepala (+)
o Kontraksi uterus teratur
|
· Kaji adanya kondisi yang
menurunkan situasi uteri plasenta
· Pantau DJJ
dengan segera bila pecah ketuban
· Instuksikan
untuk tirah baring bila presentasi tidak masuk pelvis
· Pantau
turunnya janin pada jalan lahir
· Kaji perubahan DJJ selama
kontraksi
|
3.
KALA II
a) Pengkajian
1) Aktivitas/ istirahat
·
Melaporkan kelelahan
·
Melaporkan ketidakmampuan melakukan
dorongan sendiri / teknik relaksasi
·
Lingkaran hitam di bawah mata
2) Sirkulasi
Tekanan darah meningkat 5-10 mmHg
3) Integritas ego
Dapat merasakan kehilangan kontrol /
sebaliknya
4) Eliminasi
Keinginan untuk
defekasi, kemungkinan terjadi distensi kandung kemih
5) Nyeri / ketidaknyamanan
·
Dapat merintih / menangis selama kontraksi
·
Melaporkan rasa terbakar / meregang
pada perineum
·
Kaki dapat gemetar selama upaya
mendorong
·
Kontraksi uterus kuat terjadi 1,5 – 2 menit
6) Pernafasan
Peningkatan frekwensi pernafasan
7) Seksualitas
·
Servik dilatasi penuh (10 cm)
·
Peningkatan perdarahan pervagina
·
Membrane mungkin rupture, bila masih utuh
·
Peningkatan pengeluaran cairan amnion
selama kontraksi
b) Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri akut b/d tekanan mekanis pada
bagian presentasi
2) Perubahan curah
jantung b/d fluktasi aliran balik vena
3) Risiko tinggi
terhadap kerusakan integritas kulit b/d pada interaksi hipertonik
c) Intervensi
NO
|
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
|
NOC
|
NIC
|
1.
|
Nyeri akut b/d tekanan mekanis pada
bagian presentasi
|
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama….,diharapkan nyeri terkontrol dengan criteria hasil:
o TTV dbn
o Pasien dapat mendemostrasikan nafas dalam dan teknik
mengejan
|
· Identifikasi derajat
ketidaknyamanan
· Berikan tanda/
tindakan kenyamanan seperti perawatan kulit, mulut, perineal dan alat-alat
tahun yang kering
· Bantu pasien
memilih posisi yang nyaman untuk mengedan
· Pantau
tanda vital ibu dan DJJ
· Kolaborasi pemasangan kateter dan
anastesi
|
2.
|
Perubahan
curah jantung b/d fluktasi aliran balik vena
|
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama…..,diharapkan kondisi cardiovaskuler pasien membaik dengan
criteria hasil:
o TD dan nadi dbn
o Suplay O2 tersedia
|
· Pantau
tekanan darah dan nadi tiap 5 – 15 menit
· Anjurkan
pasien untuk inhalasi dan ekhalasi selama upaya mengedan
· Anjurkan
klien / pasangan memilih posisi persalinan yang mengoptimalkan sirkulasi
|
3.
|
Risiko tinggi
terhadap kerusakan integritas kulit b/d pada interaksi hipertonik
|
Setelah asuhan keperawatan
selama….,diharapkan integritas kulit terkontrol dengan criteria hasil:
o Luka perineum tertutup (epiostomi)
|
· Bantu klien dan pasangan pada
posisi tepat
· Bantu klien sesuai kebutuhan
· Kolaborasi epiostomi garis
tengah atau medic lateral
· Kolaborasi
terhadap pemantauan kandung kemih dan kateterisasi
|
4. KALA III
a. Pengkajian
1) Aktivitas / istirahat
Klien tampak senang dan keletihan
2) Sirkulasi
- Tekanan darah meningkat saat curah
jantung meningkat dan kembali normal dengan cepat
- Hipotensi akibat analgetik dan
anastesi
- Nadi melambat
3) Makan dan cairan
Kehilangan darah normal 250 – 300 ml
4) Nyeri / ketidaknyamanan
Dapat mengeluh tremor kaki dan
menggigil
5) Seksualitas
- Darah berwarna
hitam dari vagina terjadi saat plasenta lepas
- Tali pusat memanjang pada muara
vagina
b. Diagnosa Keperawatan
1) Risiko tinggi terhadap kekurangan
volume cairan b/d kurang masukan oral, muntah.
2) Nyeri akut b/d trauma jaringan
setelah melahirkan
3) Risiko
tinggi terhadap cedera maternal b/d posisi selama persalinan
c. Intervensi
NO
|
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
|
NOC
|
NIC
|
1.
|
Risiko tinggi terhadap kekurangan
volume cairan b/d kurang masukan oral, muntah.
|
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama….,diharapkan cairan seimbang denngan criteria hasil:
o TTV dbn
o Darah yang keluar ± 200 – 300 cc
|
· Instruksikan klien untuk mendorong
pada kontraksi
· Kaji tanda
vital setelah pemberian oksitosin
· Palpasi uterus
· Kaji tanda dan gejala shock
· Massase uterus dengan perlahan
setelah pengeluaran plasenta
· Kolaborasi pemberian cairan
parentral
|
2.
|
Nyeri akut b/d trauma jaringan
setelah melahirkan
|
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama….,diharapkan nyeri terkontrol dengan criteria hasil:
o Pasien dapat control nyeri
|
· Bantu penggunaan teknik pernapasan
· Berikan kompres es pada perineum
setelah melahirkan
· Ganti pakaian dan liner basah
· Berikan selimut penghangat
· Kolaborasi perbaikan episiotomy
|
3.
|
Risiko
tinggi terhadap cedera maternal b/d posisi selama persalinan
|
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama….,diharapkan cidera terkontrol dengan criteria hasil:
o Plasenta keluar utuh
o TTV dbn
|
· Palpasi fundus uteri dan massase
dengan perlahan
· Kaji irama pernafasan
· Bersihkan vulva dan perineum
dengan air dan larutan antiseptic
· Kaji perilaku klien dan perubahan
system saraf pusat
· Dapatkan sampel darah tali pusat,
kirim ke laboratorium untuk menentukan golongan darah bayi
· Kolaborasi pemberian cairan
parenteral
|
5. KALA IV
a. Pengkajian
1) Aktivitas
Dapat tampak berenergi atau
kelelahan
2) Sirkulasi
Nadi biasanya lambat sampai
(50-70x/menit) TD bervariasi, mungkin lebih rendah pada respon terhadap
analgesia/anastesia, atau meningkat pada respon pemberian oksitisin atau
HKK,edema, kehilangan darah selama persalinan 400-500 ml untuk kelahiran
pervagina 600-800 ml untuk kelahiran saesaria
3) Integritas Ego
Kecewa, rasa takut mengenai kondisi
bayi, bahagia
4) Eliminasi
Haemoroid, kandung kemih teraba di
atas simfisis pubis
5) Makanan/cairan
Mengeluh haus,
lapar atau mual
6) Neurosensori
Sensasi dan
gerakan ekstremitas bawah menurun pada adanya anastesi spinal
7) Nyeri/ketidaknyamanan
Melaporkan nyeri, missal oleh karena
trauma jaringan atau perbaikan episiotomy, kandung kemih penuh, perasaan dingin
atau otot tremor
8) Keamanan
Peningkatan
suhu tubuh
9) Seksualitas
Fundus keras terkontraksi pada garis
tengah terletak setinggi umbilicus, perineum bebas dan kemerahan, edema,
ekimosis, striae mungkin pada abdomen, paha dan payudara.
b. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri akut b/d efek hormone,
trauma,edema jaringan, kelelahan fisik dan psikologis, ansietas
2) Resiko tinggi kekurangan volume
cairan b/d kelelahan/ketegangan miometri
3) Perubahan ikatan proses keluarga b/d
transisi/peningkatan anggota leluarga
c. Intervensi
NO
|
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
|
NOC
|
NIC
|
1.
|
Nyeri akut b/d efek hormone,
trauma,edema jaringan, kelelahan fisik dan psikologis, ansietas
|
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama….,diharapkan nyeri terkontrol dengan criteria hasil:
o Pasien dapat control nyeri
|
· Kaji sifat dan derajat
ketidaknyamanan
· Beri informasi yang tepat tentang
perawatan selama periode pascapartum
· Lakukan tindakan kenyamanan
· Anjurkan penggunaan teknik
relaksasi
· Beri analgesic sesuai kemampuan
|
2.
|
Resiko tinggi kekurangan volume
cairan b/d kelelahan/ketegangan miometri
|
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama….,diharapkan cairan simbang dengan criteria hasil:
o TD dbn
o Jumlah dan warna lokhea dbn
|
· Tempatkan klien pada posisi
rekumben
· Kaji hal yang
memperberat kejadian intrapartal
· Kaji masukan
dan haluaran
· Perhatikan jenis persalinan dan
anastesi, kehilangan daripada persalinan
· Kaji tekanan darah dan nadi setiap
15 menit
· Dengan
perlahan massase fundus bila lunak
· Kaji jumlah,
warna dan sifat aliran lokhea
· Kolaborasi pemberian cairan
parentral
|
3.
|
Perubahan ikatan proses keluarga
b/d transisi/peningkatan anggota keluarga
|
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama…..,diharapkan proses keluarga baik dengan criteria hasil:
o Ada kedekatan ibu dengan bayi
|
· Anjurkan
klien untuk menggendong, menyentuh bayi
· Observasi dan catat interaksi bayi
· Anjurkan
dan bantu pemberian ASI, tergantung pada pilihan klien
|
DAFTAR
PUSTAKA
Depkes.(2008). Pelatihan
Klinik Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: USAID
FKUI. (2000). Kapita Selekta
Kedokteran Jilid 2. Jakarta: Media Aesculapius.
Gary dkk. (2006). Obstetri
Williams, Edisi 21. Jakarta, EGC.
Hafifah. (2011). Laporan
Pendahuluan pada Pasien dengan Persalinan Normal. Dimuat dalam http:///D:/MATERNITY%20NURSING/LP%20PERSALINAN/laporan-pendahuluan-pada-pasien-dengan.html (Diakses tanggal 18 Maret
2012)
Mc Closky & Bulechek.
(2000). Nursing Intervention Classification (NIC). United
States of America: Mosby.
Meidian, JM. (2000). Nursing
Outcomes Classification (NOC). United States of America: Mosby.
Mitayani. (2009). Asuhan
Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC
Wiknjosostro.
(2002). Ilmu Kebidanan Edisi III. Jakarta: Yayasan
Bima pustaka Sarwana Prawirohardjo.
Comments
Post a Comment